Skip to main content

3 Orang Berani

In my opinion, di dunia ni ada 3 kategori orang yang berani. Saya akui, saya memang bukan seorang yang berani.

1) Atheist - recently kecoh pasal kes murtad orang Islam jadi free-thinker. Sebelum kita bash up these people, buatlah a little bit of research. Pasal apa dia orang ni beralih arah. But my point is not on the cause. Who am I to judge? However, to me, such people are very "berani" sebab hidup independent. Very independent. Without any reliance on a supreme being. I cannot imagine such a life. Kalau I tengah susah, ditimpa masalah, sedih, etc, secara automatic akan doa dan minta tolong pada Allah. Allah tempat bergantung. Sama dengan kalau tengah senang, gembira, dapat rezeki, etc, secara automatic akan berterima kasih. Alhamdulillah. Susah atau senang kita tahu yang ada satu supreme being yang mencipta kita sebagai manusia dan pada Dialah tempat kita mengadu dan bergantung. So, kalau ada orang yang boleh hidup di dunia ni tanpa bergantung kepada Tuhan (no matter what religion, for the sake of telling a story), orang itu memang sangat berani.

2) "Mandrem" - or so it's called. I don't even know what the word actually mean. Tapi orang yang practise ini pun memang sangat berani. Mensyirikkan Allah tu sangat menakutkan. Must be very, very careful. Sedangkan words we say kadang-kadang tak sengaja boleh "terjadi" syirik, inikan pulak yang menggunakan means untuk dapatkan apa yang dia nak. (See blog Prof MKI - dia selalu mention pasal syirik yang tak sengaja dulu).

3) Dependent Pada Orang Lain - hidup bukan senang. As per Hubby's words bila cerita pasal a very well-off friend of ours, "orang tengok senang dia je, susah dia orang tak tau". Jutawan jadi jutawan sebab bekerja keras. Duit tak turun dari langit. (unless you are a fool and believe in No 2 and go see some shabby bomoh who claims to be able to tarik duit). Untuk hidup kita kena usaha. Rezeki di tangan Allah. Sambil usaha, kita berdoa. Banyak atau sikit yang kita dapat, kena bersyukur dan sabar. Quite simple actually. Tapi yang penting, usaha sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Bayangkan, kalau satu hari nanti orang tempat kita bergantung tu dah tak ada... macam mana? Masih berani? Maaf, saya tak berani. Sebab tu saya kena usaha. Dan doa. Dan bersyukur. Dan sabar. Insyaallah.

Comments